Beranda | Artikel
Kehati-Hatian Para Ulama Hadits
Senin, 16 September 2013

dark-forest-small

Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata:

Sesungguhnya bisa jadi ada seorang yang menuturkan hadits kepadaku dan aku sama sekali tidak mencurigai/meragukan kredibilitasnya. Akan tetapi aku mencurigai orang lain yang menuturkan hadits itu kepadanya.

Dan sungguh bisa jadi ada seseorang yang menyampaikan hadits dari orang lain sedangkan aku sama sekali tidak mencurigai kredibilitas orang lain tersebut, namun aku justru curiga/meragukan kepada orang yang menuturkan hadits itu kepada diriku.

[lihat adh-Dhu’afa’ al-Kabir Jilid 1 hal. 7]

Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah berkata:

Tidaklah seorang menjadi imam/teladan apabila dia selalu menuturkan setiap pembicaraan/hadits yang dia dengar. Dan tidak pula menjadi imam/panutan orang yang senantiasa menyampaikan hadits -tanpa meneliti- dari siapa pun datangnya.

[lihat adh-Dhu’afa’ al-Kabir Jilid 1 hal. 9]

Sa’ad bin Ibrahim rahimahullah berkata:

Tidak boleh meriwayatkan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selain orang-orang yang tsiqah/terpercaya dan kredibel.


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/kehati-hatian-para-ulama-hadits/